Pendarahan Organ dalam tubuh manusia memberikan tanda – tanda tubuh tidak nyaman seperti mual, nyeri, pusing, berkeringat dan bisa tidak sadarkan diri.
Organ tubuh bagian dalam 24 jam bekerjasecara otomatis baik saat diam maupun saat bergerak dari mulai bagian pernafasan, pencernaan, dan peredaran darah. Sehingga kita tidak mengetahui bagaimana kondisi bagian dalam dan apa yang terjadi, terutama apabila ada luka atau pendarahan. Keluhan dan tanda-tanda yang terjadi sebaiknya jangan mengabaikannya dan jangan membiarkan berlangsung lama karena hal tersebut bisa jadai tanda awal adanya suatu penyakit atau kerusakan tubuh yang akan berakitbat fatal atau bisa menyebar kebagian lain.
Seperti halnya bagian luar yang bisa terluka atau terjadi pendarahan, organ dalam juga bisa mengalami pendarahan akibat dari benturan, tusukan, atau beberapa aktivitas dan pola hidup yang salah.
Berikut beberapa tanda adanya pendarahan pada organ bagian dalam :
- Pendarahan pada Kepala, beberapa tanda terjadi kepala pusing, muntah, pengelihatan berkunang-kunang, mati rasa dan pada kondisi berat bisa tidak sadar pendadak
- Pendarahan pada Dada, beberapa tanda yang terjadi dengan batuk, nyeri, sesak, muntah berbusa atau muntah darah
- Pendarahan pada perut, beberapa tanda yang terjadi seperti mual, muntah, nyeri dengan mengeluarkan muntahan cairan cerah maupun cairan hitam seperti kopi
- Pendaraah pada Organ Pencernaan seperti Usus, di tandai dengan Fesses berwarna hitam
- Pendarahan pada hati, di tandai dengan shock mendadak dan rasa sakit perut yang terjadi secara tiba-tiba.
Beberapa tanda pendarahan dalam tersebut bisa berbeda-beda tingkat keparahan dan tergantung luka pendarahan yang terjadi. Apabila kondisi sangat buruk dan tenaga medis belum datang maka bisa memberikan pertolongan darurat.
Cara membantu menangani pendarahan bagian dalam sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis :
- Letakkan korban pada tempat yang nyaman dan tenang
- Jangan terburu – buru untuk memberikan minum ataupun makanan, karena akan menyebabkan kondisi tidak baik pada luka bagian dalam tubuh
- Perhatikan bagian pernafasan dan urat nadi dalam keadaan baik, dan pasien dalam kondisi tetap dalam keadaan sadar dan terbuka matanya
- Memberikan seliput untuk menutupi tubuh namun tetap nyaman
- Apabila terjadi pinsan atau tidak sadarkan diri maka lakukan pernafasan buatan dengan cara yang benar
- Panggil ambulan atau tenaga medis secepatnya untuk melakukan penanganan selanjutnya
Untuk melakukan bantuan darurat pernafasan buatan harus dengan cara yang benar dan tepat, supaya tidak membahayakan kondisi pasien. Teknik pernafasan buatan yang di rekomendasikan The American Hearth Assosiation adalah metode C-A-B (Compression, Airways, Breathing), hal tersebut akan membantu menyelamatkan daripada tidak melakukan apapun.
Berikut cara memberikan pernafasan buatan :
Baca :Â file:///C:/Users/asus/Downloads/admin,+83-142-1-PB.pdf
-
Tahap Kompresi (Compression)
Pertama, baringkan korban pada tempat dengan permukaan yang datar dan keras, lalu posisikan tubuh kita berlutut di samping leher dan bahu. Letakkan telapak tangan pada tengah dada tepatnya di antara payudara, sedangkan tangan yang lain diatasnya dengan pisisi siku lurus dan bahu berada tepat di atas tangan. Setelah itu kita sudah tepat selanjutnya lakukan menekan dada korban dengan tekanan kuat namun dengan hati-hati dengan kecepatan 1-2 tekanan perdetik sebanyak 100 â 120 kali sampai ada tanda-tanda pasien bernafas. Apabila belum ada tanda-tanda respon maka selanjutnya melakukan tahap dua dengan nafas buatan
-
Tahap membuka jalur napas (airways)
Melakukan tahap setelah tahap pertama belum berhasil dan tenaga medis belum datang. Pada tahap ini tujuannya untuk membuka jalur napas, kita bisa melakukan dengan cara mendongakkan kepalanya, kemudian letakkan tangan pada dahirnya. Selanjutnya, angkat dagu pasien secara perlahan untuk membuka saluran napas.
-
Tahap pemberian napas buatan dari mulut ke mulut (breathing)
Setelah mengamankan saluran pernapasan, bisa mulai memberikan udara kedapam mulut, berikut cara melakukan nafas buatan :
- Pernafasan diberikan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung, terutama jika mulut terluka parah atau tidak bisa dibuka
- Jepit hidung korban, lalu tempatkan mulut kita ke mulutnya.
- Berikan udara dari mulut kita sebanyak 2 kali sambil melihat apakah bagian dadanya terangkat seperti orang bernapas atau belum.
- Jika belum, coba perbaiki posisi lehernya atau periksa kembali apakah terdapat sumbatan pada jalan napasnya.
- Ulangi proses kompresi dada sebanyak 30 kali yang diikuti oleh 2 kali pemberian napas buatan sampai pasien merespon
Dengan membekali diri kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama pada kondisi darurat pendarahan bagian dalam tubuh akan membantu meyelamatkan korban.